Tulisan Jalan

Selamat Belajar Membuat Blogspot

Minggu, 29 Agustus 2010

Lebah

Surat An-Nahl ayat 68 dan 69

“ Dan Tuhan-mu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia “(16;68)

Delapan Keajaiban Lebah

Jika diceramati paling tidak ada delapan keajaiban yang dimilki lebah :
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya. Lebah madu terdiri dari beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat mangkal” yang saling berbeda : ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang disunda sisebut odeng, dengan daerah penyebaran disekitar wilayah sub-tropis dan tropis Asia seperti Indonesia ( dari Sumatra sampai papua), Filiphina dan sekitarnya. Selain itu, Apis laboriosa yang bisa dijumpai didaerah pegunungan Himalaya.Surat An-Nahl ayat 68 dan 69

“ Dan Tuhan-mu mewahyukan kepada lebah : Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, dipohon-pohon kayu, dan ditempat-tempat yang dibikin manusia “(16;68)

Delapan Keajaiban Lebah

Jika diceramati paling tidak ada delapan keajaiban yang dimilki lebah :
1. Dari keragaman spesies dan habitatnya. Lebah madu terdiri dari beberapa spesies dengan ciri fisik dan “tempat mangkal” yang saling berbeda : ada Apis dorsata atau lebah hutan, yang disunda sisebut odeng, dengan daerah penyebaran disekitar wilayah sub-tropis dan tropis Asia seperti Indonesia ( dari Sumatra sampai papua), Filiphina dan sekitarnya. Selain itu, Apis laboriosa yang bisa dijumpai didaerah pegunungan Himalaya.


2. Dari sifat polimorfofismenya yang betul-betul bineka. Setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak menjadi ratu (queen) dan jantan (drone ), ada juga kelompok lebah pekerja (worker bees), yang sebenarnya adalah lebah betina namun organ reproduksinya tidak berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin ini sendiri telah disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong. Untuk mengeluarkannya sebutir telur, diperlukan waktu 0,5 menit. Setelah mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat 6 detik untuk makan-diletakkannya didasar sel. Telur calon lebah pekerja disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup yang rata, dan paling banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan ditempatkan di sel yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta terdapat titik hitam di tengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan di sel paling besar, tak teratur dan bisanya terletak dipinggir sarang.


3. Dari sisi tatanan kehidupannya. Lebah merupakan insektisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin atas kesadaran sendiri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sehingga kelangsungan dan kesanggupan membentuk koloni sangat kuat. Disamping ada tugas individual , misalnya lebah ratu tugasnya bertelur terus-menerus; lebah jantan mengawini ratu; sementara kelompok lebah pekerja menjaga dan member makan larva, membangun sel-sel baru dan memperbaiki yang lama, serta memproses nektar jadi madu. Ada juga tugas lain yang diemban secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.


4. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang tak kalah baiknya. Hampir semua tanaman berbunga merupakan “ladang” bagi lebah. Dari sana hewan ini mengambil nectar, serbuk sari (pollen) dan air. Nectar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar necterfier tanaman dalam bentuk larutan, dengan konsentrasi gula bervariasi, mulai 5% smapai 70% atau lebih- makin banyak nectar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut dan air, antara 40% hingga 80%. Sementara tepung sari, yang dimanfaatkan lebah, terutama sebagai sumber protein, lemak, karbonhidrat, serta sedikit mineral diperoleh dari “antena” atau sel kelamin jantannya tumbuhan. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg tepung sari pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya bisa dijadikan makanan dan obat bagi sekian banyak penyakit, terdapat pula royal jelly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam (beeswax), serta racun lebah ( bee venom atau apitoxin).


5. Pekerja keras. Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja “ paling senior “ sekaligus tergesit, dengan kecepatan terbang mencapai 65 km perjam, bisa menempuh jarak 46 km nonstop. Bila sedang membawa nektar, diangkut dalam kantong tepung yang ada di kaki, kecepatannya tinggal 30 km perjam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali perdetik. Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x(90.000-180.000) km untuk menunaikan tugasnya itu.


6. Memiliki cara komunikasi yang khas diantara sesamanya. Selain melalui feromon-senyaewa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink ratu lebah-yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja, sebagai daya tarik seksual atau sebgai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi, lebah utamnya dilakukan lebah pekerja mampu berkomunikasi lewat tarian. Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat sari bunga, sebenarnya memasuki sarang, ia akan melakukan gerakan dalam delapan tarian seperti mengibaskan perut , ditengah kerumunan lebah lainnya. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan terorganisasi. Lewat syarat itu, lebah-lebah pekerja lain dapat mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.


7. Arsitek cermat. Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel heksagonal ( segi enam). Disamping sebagai bentuk “gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini pun dapat memerangkap lebih banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda hingga akhirnya bertemu secara tepat di tengah.


8. Tidak mengganggu kecuali diganggu. Lebah- kecuali yang jantan- dibekali senjata andalan berupa sengat berduri, dengan racun didalamnya . Bagi yang hipersensitif, setiap sengatan dapat menyebabkan reaksi serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak akan menimbulkan dampak apa-apa. Beruntung lebah jarang menggunakannya untuk mengganggu. Baginya, senjata tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri manakala diusik. Boleh jadi, karena keajaiban yang dimilikinya itulah, lebah dipilih untuk menggambarkan manusia seutuhnya. Karena manusia seutuhnya manusaia mukmin, menurut rasul adalah bagaikan lebah, tidak makan kecuali yang baik dan indah, seperti kembang yang semerbak; tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang baik dan berguna, seperti madu dan beragam produk lainnya, diamping mampu beradaptasi dengan baik di berbagai tempat, menerima kebinekaan, suka bergotong royong, ulet dalam bekerja, cermat dan tepat dalam berfikir serta tidak mengganggu, kecuali diganggu.
Oleh: shvoong.com



2. Dari sifat polimorfofismenya yang betul-betul bineka. Setiap anggota koloni memiliki keunikan anatomis, fisiologis, dan fungsi biologis yang sangat berbeda. Selain ada betina yang kelak menjadi ratu (queen) dan jantan (drone ), ada juga kelompok lebah pekerja (worker bees), yang sebenarnya adalah lebah betina namun organ reproduksinya tidak berkembang sempurna. “Pencetakan” jenis kelamin ini sendiri telah disadari jauh-jauh hari, bahkan sejak masih dalam fase awal telur. Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong. Untuk mengeluarkannya sebutir telur, diperlukan waktu 0,5 menit. Setelah mengeluarkan 30 butir, sang ratu akan istirahat 6 detik untuk makan-diletakkannya didasar sel. Telur calon lebah pekerja disimpannya dibagian sel berukuran kecil, tutup yang rata, dan paling banyak jumlahnya. Sementara telur calon lebih jantan ditempatkan di sel yang ukurannya agak lebih besar, dengan tutup menonjol serta terdapat titik hitam di tengahnya. Ada pun telur calon ratu ditempatkan di sel paling besar, tak teratur dan bisanya terletak dipinggir sarang.


3. Dari sisi tatanan kehidupannya. Lebah merupakan insektisida sosial yang senantiasa hidup gotong royong dan saling ketergantungan. Pembagian tugas dan organisasinya sangat teratur, tertib, dan disiplin atas kesadaran sendiri untuk mencapai prestasi seoptimal mungkin sehingga kelangsungan dan kesanggupan membentuk koloni sangat kuat. Disamping ada tugas individual , misalnya lebah ratu tugasnya bertelur terus-menerus; lebah jantan mengawini ratu; sementara kelompok lebah pekerja menjaga dan member makan larva, membangun sel-sel baru dan memperbaiki yang lama, serta memproses nektar jadi madu. Ada juga tugas lain yang diemban secara bersama-sama, yaitu menjaga sarang dari serangan musuh.


4. Mengonsumsi makan yang baik, menghasilkan yang tak kalah baiknya. Hampir semua tanaman berbunga merupakan “ladang” bagi lebah. Dari sana hewan ini mengambil nectar, serbuk sari (pollen) dan air. Nectar adalah suatu senyawa kompleks yang dihasilkan kelenjar necterfier tanaman dalam bentuk larutan, dengan konsentrasi gula bervariasi, mulai 5% smapai 70% atau lebih- makin banyak nectar mengandung gula, makin senang lebah mengunjungi bunga tersebut dan air, antara 40% hingga 80%. Sementara tepung sari, yang dimanfaatkan lebah, terutama sebagai sumber protein, lemak, karbonhidrat, serta sedikit mineral diperoleh dari “antena” atau sel kelamin jantannya tumbuhan. Satu koloni lebah madu membutuhkan sekitar 50 kg tepung sari pertahun. Sekitar separuh dari tepung sari tersebut digunakan untuk makanan larva. Adapun unsur yang dihasilkan, selain madu, yang dipercaya bisa dijadikan makanan dan obat bagi sekian banyak penyakit, terdapat pula royal jelly, bee pollen, lem atau propolis, lilin lebah atau malam (beeswax), serta racun lebah ( bee venom atau apitoxin).


5. Pekerja keras. Lebah pencari pakan merupakan lebah pekerja “ paling senior “ sekaligus tergesit, dengan kecepatan terbang mencapai 65 km perjam, bisa menempuh jarak 46 km nonstop. Bila sedang membawa nektar, diangkut dalam kantong tepung yang ada di kaki, kecepatannya tinggal 30 km perjam dengan kecepatan getaran sayap sebanyak 250 kali perdetik. Untuk mengumpulkan 1 kg madu, seekor lebah harus mengadakan perjalanan 90.000-180.000 kali dan mengunjungi banyak bunga sebelum pulang ke sarang. Ini berarti, jika setiap perjalanan menempuh jarak 3 km pulang pergi, seekor lebah harus menempuh jarak 3 x(90.000-180.000) km untuk menunaikan tugasnya itu.


6. Memiliki cara komunikasi yang khas diantara sesamanya. Selain melalui feromon-senyaewa kimia yang dihasilkan dari kelenjar hipofarink ratu lebah-yang berfungsi mengatur aktifitas lebah-lebah pekerja, sebagai daya tarik seksual atau sebgai kompas penuntun koloni bila sedang migrasi, lebah utamnya dilakukan lebah pekerja mampu berkomunikasi lewat tarian. Saat seekor lebah pemandu (scout) mendapat sari bunga, sebenarnya memasuki sarang, ia akan melakukan gerakan dalam delapan tarian seperti mengibaskan perut , ditengah kerumunan lebah lainnya. Kibasan dan tarian tersebut dilakukan dalam pola berbeda dan terorganisasi. Lewat syarat itu, lebah-lebah pekerja lain dapat mengetahui posisi sumber makanan dimaksud tanpa kesulitan.


7. Arsitek cermat. Lebah membangun sarangnya dalam bentuk sel-sel heksagonal ( segi enam). Disamping sebagai bentuk “gudang” paling efektif untuk menyimpan madu, mesti diakui, bentuk ini pun dapat memerangkap lebih banyak oksigen dan unsur lainnya yang mereka perlukan dibanding bentuk geometris lain, semisal lingkaran atau segi empat. Pembangunan sarang itu sendiri dimulai dari sudut-sudut yang berbeda hingga akhirnya bertemu secara tepat di tengah.


8. Tidak mengganggu kecuali diganggu. Lebah- kecuali yang jantan- dibekali senjata andalan berupa sengat berduri, dengan racun didalamnya . Bagi yang hipersensitif, setiap sengatan dapat menyebabkan reaksi serius. Walau bagi yang tidak hipersensitif, tidak akan menimbulkan dampak apa-apa. Beruntung lebah jarang menggunakannya untuk mengganggu. Baginya, senjata tersebut berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri manakala diusik. Boleh jadi, karena keajaiban yang dimilikinya itulah, lebah dipilih untuk menggambarkan manusia seutuhnya. Karena manusia seutuhnya manusaia mukmin, menurut rasul adalah bagaikan lebah, tidak makan kecuali yang baik dan indah, seperti kembang yang semerbak; tidak menghasilkan sesuatu kecuali yang baik dan berguna, seperti madu dan beragam produk lainnya, diamping mampu beradaptasi dengan baik di berbagai tempat, menerima kebinekaan, suka bergotong royong, ulet dalam bekerja, cermat dan tepat dalam berfikir serta tidak mengganggu, kecuali diganggu.
Oleh: shvoong.com
Selengkapnya...

Sabtu, 28 Agustus 2010

Kosentrasi Memasuki Masa Akhir Puasa

Tahukah anda? Ternyata ayam mengenal puasa. Ayam, kelompok jenis unggas ini mengenal puasa hanya ada pada ayam betina sementara ayam jantan tidak mengenal puasa. Kapan ayam berpuasa? Ayam berpuasa dikala sedang mengerami telur-telurnya. Jadi lama ayam berpuasa 21 hari, karena ayam mengerami telur-telurnya sampai telurnya menetas lamanya 21 hari. Ketika ayam betina sedang mengerami telurnya, bila diberi makan dia tidak mau. Ketika menjelang akhir masa-masa berpuasanya, 5 hari menjelang telur-telur yang dierami akan menetas, ayam sangat berkosentrasi berpuasa. Dia tidak mau diganggu. Seharian penuh dia tidak beranjak dari sangkarnya. Dia turun dari sangkarnya hanya untuk buang kotoran(berak)dalam jumlah banyak dan makan sekedarnya kemudian kembali lagi berpuasa hingga telur-telurnya menetas semua. Begitulah ayam. Pada masa-masa akhir puasanya dia sangat berkosentrasi dan khusuk menjalankannya hingga puasanya selesai. Bagaimana dengan kita? Sebagai orang awam kita kebanyakan menjelang masa-masa akhir berpuasa malah hilang atau kurang kosentrasi dan khusuk dalam menjalankan ibadah puasa. Menjelang masa-masa akhir puasa kita dihadapkan dengan tradisi menyambut lebaran. Tradisi lebaran ini menguras tenaga, fikiran dan dana sehingga mengurangi kosentrasi kita dalam menjalankan ibadah puasa. Fikiran kita pecah dan beralih dengan persoalan-persoalan mudik kampung, belanja lebaran dll yang semuanya itu tidak ada kaitannya dengan ibadah puasa. Nah, sekarang apakah kita masih terjebak dengan tradisi semacam itu hingga mengurangi rasa khusuk kita dalam memasuki masa-masa akhir puasa? Padahal menurut syariat islam justru di masa-masa akhir puasa kita harus fokus pada ibadah puasa dan menghidupkan malam-malamnya dengan membangunkan anggota keluarga terutama disaat-saat 10 hari terakhir puasa, untuk berdoa bermunajat kepada Allah swt.
Selengkapnya...

Tampil Beda

Siapa yang tidak ngeri bahkan takut ketika melihat ulat. Ulat bentuknya ada yang mengerikan, bulu-bulunya terkadang beracun. Tubuh ulat dan cara berjalannya menggelikan, membuat bulu kuduk kita berdiri ketika melihat ulat berjalan. Apalagi anak-anak atau para wanita ketika bertemu dengan ulat langsung menjerit ketakutan. Ya ... kita takut dengan bentuk ulat yang menggelikan dan mengerikan itu. Ulat, kita ibaratkan hewan yang masih banyak bergelut dengan dosa berwatak serakah memakan daun-daun hingga habis sehingga berperangai menakutkan. Dan tidak ada orang yang suka kepadanya. Tetapi jika ulat sudah melaksanakan puasa, bertapa dalam kepompong, dia tidak makan dan minum selama berhari-hari, apa yang akan terjadi dengan ulat tersebut?.Ulat tadi sudah tampil beda. Dia berbeda dari asal-muasalnya yang mengerikan itu. Dia telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang bentuk dan warnanya sangat cantik. Dia tidak lagi serakah. Dia tidak lagi ditakuti seperti dulu ketika masih berujud ulat. Ya, dengan berpuasa ulat telah berubah menjadi kupu-kupu yang cantik. Seharusnya puasa kita menjadikan demikian, artinya puasa kita harus bisa merubah watak dan sifat-sifat kita yang semula kurang baik, sifat yang semula tidak disenangi oleh orang berubah menjadi watak dan sifat-sifat yang terpuji, sehingga kita dicintai tidak hanya oleh manusia, tetapi juga oleh Allah swt. Nah, bisakah ibadah puasa kita menjadikan kita tampil beda dengan watak dan sifat-sifat yang terpuji (ahlakul karimah).
Selengkapnya...

Pengumuman

Kepada Yth.
Kepala SD Imbas se- Gugus.dr. Sutomo
di


Tempat

Berdasarkan Hasil rapat Kerja Ketua KKG Bermutu dengan PPTK Dindik Kabupaten Pekalongan, kami mohon kepada Bapak/Ibu Kepala Sekolah SD Imbas Gugus dr. Sutomo untuk memberitahukan kepada guru kelas di SD tersebut supaya mengumpulkan Laporan PTK, karena akan segera diterbitkannya sertifikat KKG Bermutu Tahun ke- 1, sebanyak 3 sertfikat dan 1 Surat Keterangan Judul Laporan PTK yang Bapak/Ibu buat, dengan penjelasan sbb:
a. Sertifikat Paedagogik
b. Sertifikat In-service
c. Sertifikat ICT
d. Surat Keterangan Judul PTK
Ketiga Sertifikat dan 1 Surat Keterangan tersebut ditandatangani oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pekalongan dan Kepala LPMP Semarang. Begitu tingginya nilai bobot sertifikat tersebut kami mohon kepada rekan guru kelas untuk segera mengumpulkan laporan PTK yang telah dibuat sejadinya kepada kami guna mendata dan menindaklanjutinya melalui email dan laporan. Kami tunggu laporan PTK Bpk/Ibu paling akhir tanggal 31 Juli 2010. Selanjutnya kami mohon Bpk/Ibu mengisi blangko pada lampiran ini untuk dikumpulkan kepada kami secepatnya.

Demikian atas perhatian dan kerja samanya kami sampaikan terima kasih.

Ketua,


Sunoto, S.Pd.SD
NIP. 19720802199503100
Selengkapnya...

PELATIHAN ONLINE MANDIRI INTEL® TEACH ELEMENTS

Hallo, teman-teman ada kabar baik nih, sebagaimana diberitakan oleh Ibu Siti Masruroh lewat blogspotnya tertanggal 22 Agustus 2010 bahwa akan ada PELATIHAN ONLINE MANDIRI INTEL® TEACH ELEMENTS. Ikutan yuk persyaratannya mudah, kok! Gratis lagi!

Persyaratan dan Ketentuan Pelatihan

a. Persyaratan Peserta

Untuk dapat mengikuti pelatihan ini peserta harus berprofesi sebagai seorang Pendidik atau Tenaga Kependidikan yang memiliki NUPTK (Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan) yang di keluarkan oleh Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PMPTK)

b. Ketentuan Pelatihan

1. Peserta diberikan waktu selama 3 bulan sejak account peserta telah disetujui oleh Admin

2. Pada akhir pelatihan peserta harus Mengisi Quiz, Survey dan meng-upload Rencana Tindakan (Action Plan). (Action Plan dapat ditemukan pada Materi Pelatihan)

3. Peserta dinyatakan lulus Quiz jika hasil pengerjaan Quiz anda memiliki nilai minimal 60, pengerjaan quiz dilakukan setelah menyelesaikan semua modul.

4. Peserta yang Rencana Tindakannya ditolak dan dinyatakan tidak memenuhi syarat maka dianggap gugur.

5. Peserta yang telah dianggap gugur dapat mengikuti pelatihan online mandiri lainnya yang tersedia.

6. Bagi Peserta yang telah memenuhi ketentuan pada No.2, maka peserta dapat mendownload sertifikat pelatihan ini yang setara dengan 60 jam pelatihan dengan sertifikat bertaraf Nasional dari Kementerian Pendidikan Nasional RI.

7. Peserta hanya memiliki satu kali kesempatan untuk mendownload sertifikat, jadi anda harus yakin bahwa koneksi internet dan pendukung lainnya benar-benar dalam kondisi baik pada saat mendownload sertifikat tersebut.

8. Jika memerlukan kesempatan untuk mendownload sertifikat kembali, peserta harus mengubungi Admin melalui Contact Us pada website dengan memberikan alasan yang kuat.

9. Jika pada saat proses pelatihan maupun setelah sertifikat berhasil didownload, ternyata NUPTK yang anda masukan tidak benar (palsu) maka kepesertaan anda dalam pelatihan ini dan Nomor Registrasi Sertifikat anda dinyatakan batal dan tidak berlaku.

Untuk lebih jelasnya silakan kunjungi: http://www.facebook.com/l/032d6yyB0mREgg5nUu4zLhC-uxw;www.teach-indonesia.co.id/itec.htm
Selengkapnya...

Jumat, 27 Agustus 2010

Penghijauan

PENGHIJAUAN

pagi ini,
gerimis kecil-kecil berselimut kabut
tersapu hembusan angin
tak lama, menyeruak
sang mentari di balik awan tipis
menebarkan kehangatan kepada bumi
mencambuk semangat para petani
menggarap ladang dan sawah
memasuki musim tanam

lewat secarik kertas, kuberseru:
wahai bumi, hijau-hijaulah engkau, kelak
tumbuhkan pepohonan
lenyapkan kegersangan
hari ini kami tanam aneka bibit pepohonan
di sekitar sekolah dan desa tepi jalan
sebagai kegiatan penghijauan
dalam gerakan one man one three
Selengkapnya...

Ingkang Putra

Ingkang Putra

Ing wanci wengi sepi iki
Sliramu turu ana ing ngamben ketingal angles
Aku mara, lungguh nyedaki sliramu
Dak sawang pasuryanmu
Dak ematake awak mungil cilikmu
Dak elus pipi lan bathukmu
Krasa anget sumunar pucet lesu
Dak bayangake nalika warasmu, aku lajeng eling
Kemutan esemu
Kemutan ngguyumu
Kemutan ocehanmu
Waspa luhku kumembeng brebes mili tanpa krasa

Saiki sliramu isih turu
Sak wise dak gendong lelo-lelo
Sakwise ku lantunaken tembang, sekar dhandhanggula
Sakwise rewel kang ana sing dirasa
Rasa sakit kang ora bisa sira ko kandhaake

Duh, si Thole putraku
Sliramu lare taksih bayi alit
Durung semesthine nandang dosa
Jalaran durung duweni nalar sempurna
Gusti … aku ora tegel deleng bocah cilik nandang lara.
Menawi aku kang lepat lan dosa
Aku mawon kang nampa pidana

Ing wanci tengah wengi kang sepi iki
Aku lungguh bersimpuh lan nyenyadong
Nyenyuwun pangapunten dhateng Panjenengan Gusti
Lan paringana putraku enggal waras.
Aku wis ngangken kangen marang ngguyune
celothehane si Thole putraku iki.
Selengkapnya...

Wanci Subuh

Wanci Subuh

Ing wayah isuk iki
Angin semilir atis anyeplosi kulitku
wanci enak-enake mancal kemul
turu kringkel ana ing ngamben
nanging dak gugah si Thole kaliyan ibune

ing wanci subuh iki ayo padha sira tangi
kae corong terompet adzan
kang tresepake ing ati
nyuwara alon ngundang insan
“ Hayyaalassholah”
nandakake yen sepur enggal arep mangkat

penumpang ketingal sepi
aku masinis kang mapan ana ing ngarep
sepur banjur mangkat
barang rampung ngucap salam
ingsun nlinguk menyang para penumpang
ana kang sholeh bakulan pasar
ana lek siti tukang nyapu dalan
ana si suyud tukang ngaritake sapi

duh, Gusti…aku kelangan…
ana ngendi si Thole
ana ngendi pini ibune si Thole
geneya ora katon, punapa ora katut melu
banyu luhku kumembeng mbebes mili
ya, pancen, ing alam bebrayan iki saget sesarengan
nanging ingsun was sumelang
yen, ora bisa ketemu ing papan kekajenganipun gesang
ing alam kelanggengan mangke
Selengkapnya...

Haus

H a u s ...
Kata orang sering membaca buku semakin haus ilmu, membuat penasaran dan selalu terus ingin mengkajinya. Ternyata pernyataan semacam itu kalau saya renungkan tidaklah salah. Setiap saya belajar tentang sesuatu hal, dan yang saya pelajari menurut saya adalah sesuatu yang menarik kemudian saya membaca buku-buku yang relevan dengan apa yang saya pelajari, saya sangat penasaran dan ingin selalu memdalaminya. Apalagi dalam hal ini saya belajar secara otodidak, saya merasa tidak jemu dan ingin terus tahu. Bukankah anda juga demikian?
Selengkapnya...

Lucu

L u c u ...

Sering kita melihat orang tertawa terbahak-bahak, bahkan terpingkal-pingkal ketika melihat komedian, entah itu komedian berupa film, sandiwara atau lawak. Alasannya jelas mengapa mereka tertawa, karena lucu. Ya lucu itu memang menyegarkan, mengelikan dan menyenangkan. Kelucuan yang dipertontonkan oleh para komedian adalah kelucuan yang semu, kelucuan yang dibuat-buat, kelucuan yang tidak orisinal, kelucuan yang sudah dirancang untuk dipertontonkan di depan kita. Sebenarnya ada sebuah kelucuan yang asli dan sangat menyenangkan. Namun kelucuan yang satu ini terkadang tidak kita sadari, bahwa kelucuan ini sangat orisinal, kelucuan yang mencerminkan kepolosan dan keluguan seorang anak manusia bahkan kelucuan ini membuat hati kita bangga dan marasa nyaman. Apa itu? Mari kita renungkan sejenak! Kalau kita melihat cucu-cucu atau anak-anak kecil kita terutama yang masih balita, ketika meraka sehat-sehat, ketika mereka bermain, ketika mereka tertawa, ketika mereka bercerita, bahkan ketika mereka menangis, coba kita perhatikan bahasa tubuh mereka, mimik mereka, tingkah mereka bahkan tangis mereka ,mari kita lihat dengan kaca mata hati kita sebagai orang tua, sungguh luar biasa... lucu kan?
Selengkapnya...

Menulis

Siapa bilang menulis itu sulit. Menulis itu gampang. Kita tinggal menulis apa saja yang ada di benak kita. Tak usah kita harus menunggu punya komputer, laptop atau meja tulis. Kita bisa menulis di mana saja yang tentunya bisa kita gunakan untuk menulis. Di secarik kertas yang lusuhpun bisa kita gunakan untuk menulis. Kita menulis tak perlu harus dimulai dari ini dan itu. Pokoknya terserah kita. Begitu kita ingin menulis, langsung saja menulis jangan menunggu besok atau nanti malam. Memang menulis memerlukan keterampilan, tetapi yang terpenting dan paling utama adalah kemauan dan keberanian kita. Keterampilan menulis yang berhubungan dengan kaidah-kaidah penulisan bisa kita pelajari belakangan.
Mengajari anak menulispun tidak usah kita terlalu banyak memberikan teori dan aturan tentang menulis. Sebab kalau hal itu terlalu banyak diberikan, anak menjadi jenuh akan teori dan aturan –aturan tersebut, yang pada akhirnya memberikan rasa takut pada diri anak untuk menulis. Untuk mengajari menulis pemula pada anak dan anak tidak merasa terpaksa disuruh untuk menulis , itu mudah saja caranya.
Selengkapnya...

Senin, 23 Agustus 2010

Cara Cepat Membuat Garis

Kita dapat membuat bermacam garis dengan cepat dan mudah di Word 2007 dengan menggunakan keyboard.

Caranya: ketik 3 tanda seperti pada gambar berikut dan akhiri dengan ENTER. Word akan otomatis mengubahnya menjadi garis yang melintang dari margin kiri sampai ke margin kanan.

Selengkapnya...

Minggu, 22 Agustus 2010

Sepi

Sepi...., ya sepi. Sepi terkadang menjadi alasan seseorang merasa tidak betah. Tidak betah berada dalam suasana lingkungan yang sepi. Sebenarnya siapa sih orang yang tidak membutuhkan sepi. Sepi terkadang sangat dibutuhkan oleh seseorang. Dengan sepi kita bisa merasa tentram, damai dan nyaman. Dengan suasana yang sepi kita bisa berkonsentrasi, merefleksi diri, merenungi keagungan ciptaan-Nya. Paling menyenangkan sebagai seorang muslim bila dalam suasana sepi kemudian berbisik-bisik dengan Sang Illahi.
Selengkapnya...